Ketua TPPS Kabupaten Kupang, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe sementara memantau pelayanan di Posyandu Amadoke, Desa Akle Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang. Jumat (22/9/2023)
Metronewsntt.com, Oelamasi- Kasus stunting masih jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kupang. Masalah kesehatan ini tidak mau dibiarkan lepas dari pemantauan atau peninjauan lapangan, walaupun secara angka stunting di Kabupaten Kupang menunjukan penurunan.
Sebagai Ketua TPPS Kabupaten Kupang, Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe terus gencar memantau perkembangan stunting di setiap desa yang ada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Jumat (22/9/2023) melakukan kunjungan untuk memantau secara langsung kegiatan di Posyandu Amadoke, Desa Akle Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang.
Dalam.kunjungan tersebut, Jerry Manafe mengingatkan warga setempat khususnya para orang agar perlu mewaspadai bahaya stunting dengan selalu menjaga pola asuh bagi anak mereka.
"Kita perlu mewaspadai bahaya stunting bagi anak-anak dari seribu hari pertama kehidupan. Para orangtua harus menjaga baik-baik pola asuh dan pola makan anak-anak mereka", kata Jerry.
Dalam pemantauan tersebut, orang nomor dua di Kabupaten Kupang tidak hanya bersosialisasi tentang stunting tapi dirinya juga beraudiens dengan para orang tua bayi balita di Posyandu tersebut tentang bahaya stunting dan covid 19.
Selaian itu, Jerry juga bertanya kepada para kader seberapa paham mereka tentang stunting." Saya berharap agar ahli gizi dan pihak puskesmas untuk membantu mensosialisasikan pemahaman tentang stunting agar para kader lebih memahami dan dapat menyalurkan ilmunya kepada para orangtua bayi balita di posyandu," pinta Jerry.
Dalam.kesempatan itu, Jerry juga memberikan apresiasi kepada Kapus dan Kades Akle yang telah memberikan insentif bagi kader sebesar Rp. 200.000 perbulan. " Saya memberi apresiasi, sebab dari semua desa yang saya kunjungi, baru kali ini saya melihat insentif bagi kader di tempat ini yang tertinggi", ujar Jerry.
Namun, yang masih perlu menjadi.perhatian belum adanya PMT dari pihak Puskesmas Akle. "Meski stunting di desa ini sudah menurun dari 15 orang menjadi 4 orang dan info dari pihak dinas bahwa dana masih diverifikasi dan belum masuk rekening, diharapkan agar Kapus proaktif untuk harus sudah berjalan sebelum bulan timbang agar bisa terjadi penurunan. Karena ini agak terlambat, sehingga diperlukan kerja kolaborasi yang baik dari para pihak terkait guna angka stunting pada bulan November bisa menurun." harap Jerry.
Sementara itu, Kapus Akle Benyamin Abang dalam laporannya menerangkan, Puskesmas Akle yang membawahi 6 desa dengan 15 posyandu. Di bandingkan dari bulan Februari sampe Agustus kemarin mengalami sedikit penuruna.
"Kami di Puskesmas Akle yang membawahi 6 desa dengan 15 posyandu, kami bandingkan dari bulan Februari sampe Agustus kemarin mengalami sedikit penurunan dari 106 bayi balita dengan persentase 19, 85%, pada Agustus kemarin mengalami penurunan sebesar 8% menjadi 65 orang dengan persentase 11, 37%. Dan di Posyandu Amadoke sendiri, anak stunting dari 25 orang turun menjadi 4 orang, dengan persentase 21,19% menjadi 11%." jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ia juga menyampaikan berterima kasih kepada Kades Akle yang ikut berperan aktif dalam penanganan stunting.
"Kami sari pihak Puskesmas merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Kades Akle karena dalam penanganan stunting disini, pihak desa telah membantu pemberian PMT sebesar Rp. 27.000.000 perbulan. Sedangkan kami dari pihak Puskesmas masih dalam tahap sosialisasi. Untuk pemberian PMT kami belum jalankan karena belum mendapatkan dana dari dinas", ungkapnya.
Diketahui kehadiran Wakil Bupati Kupang ini mendampingi Camat Semau Selatan Nithanel N. S. Thene, para Kades salah satunya Kepala Desa Akle Jhon Pelandou, para Kader dan orangtua bayi balita.(mnt/*)