WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Dinas P dan K Kota Kupang Mencatat di 2022 Ada 3.500 Anak Didik Belum Bisa Baca Tulis

Metronewsntt.com 10-08-2023 || 15:35:13

Kadis P dan K Kota Kupang, Dumul Djami

Metronewsntt.com, Kupang- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K)  Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengakui masih banyak  peserta didik  yang masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak bisa baca tulis dan berhitung.

Ia menyebut, jumlah pelajar yang tidak bisa baca tulis di Kota Kupang bukan hanya berada di SMP 11 Kupang, namun hampir di semua  sekolah yang  di Kota Kupang. 

Secara data  yang dilakukan Dinas Dikbud Kota Kupang peseta didik  yang belum bisa membaca dan menulis sejak tahun lalu cukup banyak.
"Tahun lalu ada 3.500 anak SD-SMP yang tidak tahu baca, sedangkan yang mengeja ada 4 ribu lebih," katanya, Kamis (10/8)

Terkait persoalan ini, dirinya berharap tidak ada pihak yang saling menyalahkan dan fokus untuk mencari solusi.

"Jangan tunjuk kesalahan ke siapa-siapa, itu kesalahan kepala dinas yang belum mampu mengontrol semua sekolah dan kepala sekolah," ucap Dumul. 

Dirinya menyebut harus ada kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua/wali dalam menyelesaikan persoalan ini. 

"Kita tahu ini persoalan, dan kami akan  selesaikan bersama-sama. Dan  kami akan  memberikan  petunjuk pelaksanaan dalam proses pembelajaran khususnya di kelas I, II dan III (SD) dengan meningkatkan komunikasi dengan orang tua secara berkala," tandasnya.

Ia menambahkan, Jika memang benar  ada anak-anak yang lemah dalam membaca atau berhitung, maka tentunya  tidak akan memaksakan untuk naik kelas. Sehingga orang tua bisa bantu di rumah," jelasnya. 

Mantan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) itu menyebut, pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab kepala dinas, kepala sekolah dan guru, namun juga semua orang tua. 

Terkait para pelajar yang belum bisa baca tulis namun sudah terlanjur duduk di bangku SMP, dirinya menyebut metode-metode yang dilakukan di sekolah bagi para siswa-siswi tersebut akan tetap berjalan karena sudah sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Kota Kupang.  "Yang penting anak-anak jangan sampai ke SMA belum bisa baca tulis," pungkasnya. (mnt/*)


Baca juga :

Related Post