Legilator Gerindra Ir. Rikardus Outniel Yunatan, MM
Metronewsntt.com, Kupang- Terkait masuk sekolah jam 5 pagi di NTT (Nusa Tenggara Timur). Dalam video viral itu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar aktivitas sekolah khusus bagi siswa SMA dan SMK di Kupang, NTT dimulai sejak pukul 05.00 Wita.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari beberapa kalangan. Kali ini tanggappan terkait permberlakuan masuk sekolah pukul 05.00 Wita dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan dari anggota DPRD Kota Kupang, Ir Rikardus Outniel Yunatan,MM kepada media ini mengatakan, secara umum belum ada indikator pasti yang menunjukkan bahwa merubah jam belajar siswa dari jam 7 pagi menjadi jam 5 pagi akan secara langsung dapat meningkatkan kualitas suatu pendidikan, sebab pendidikan yang berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor utama yakni kualitas pengajaran, kurikulum yang efektif, sarana dan prasarana yang memadai, serta dukungan dan motivasi siswa itu sendiri.
Selain itu menurut anggota DPRD dari Fraksi Gerindra yang saat ini juga sedang studi doktoral dalam bidang ilmu administrasi publik, mengatakan bahwa jika jam belajar siswa dimajukan ke jam 5 pagi, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan berdasarkan referensi yang dipelajarinya terkait kualitas pendidikan diantaranya; kondisi fisik siswa. Apabila siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk tidur dan beristirahat dengan baik, tentu hal ini dapat mempengaruhi konsentrasi dan kinerja mereka di sekolah. Yang berikut adalah kualitas pengajaran: Pengajar yang tidak cukup terlatih atau kurang siap secara mental dan fisik pada jam belajar yang “tidak wajar” dapat mempengaruhi kualitas pengajaran mereka. Jadi, perlu memastikan bahwa guru memiliki kondisi dan kualitas mengajar yang baik pada jam tersebut, katanya.
Untuk mempersiapkan output yang berkualitas di era Globalisasi, tentu telah banyak literatur dan kajian- kajian terdahulu antara lain;
1. Harus berani dan siap untuk menyusun kurikulum yang relevan: Kurikulum yang dirancang sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan pasar kerja untuk siap bersaing di era globalisasi.
2. Mendesain model sistim metode pengajaran yang efektif: suatu metode pengajaran yang efektif harus digunakan untuk dapat memastikan bahwa siswa benar-benar memahami dan dapat mengaplikasikan materi yang diajarkan.
3. Pemanfaatan Teknologi dalam pengajaran dapat membantu meningkatkan kualitasnya pendidikan dengan memperluas akses ke sumber daya pendidikan yang beragam dan interaktif.
4. Memiliki Tenaga pengajar yang berkualitas: Guru atau tenaga pengajar yang berkualitas dan terus meneruskan mengembangkan keterampilan profesional mereka akan membantu menciptakan lulusan yang berkualitas.
5. Sistem evaluasi yang baik dan transparan dapat membantu memastikan bahwa siswa memperoleh nilai yang pantas dan adil, serta memotivasi mereka untuk terus belajar,serta kinerja guru nya.
6. Lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan memfasilitasi belajar aktif dan interaktif dapat membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih.
7. Peran orang tua dan masyarakat dalam pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang berkolaborasi, membuka jaringan dan kesempatan, serta memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih baik.
8. Pendidikan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri dapat membantu memastikan bahwa lulusan siap untuk memasuki pasar kerja global dan mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang terus berlangsung.
9. Pendidikan yang inklusif dan ramah terhadap keragaman berupa pendidikan yang menghargai dan memperhatikan keragaman dapat membantu meningkatkan keadilan dan memastikan bahwa semua siswa memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
10. Kualitas dan relevansi sarana dan prasarana harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk teknologi modern, fasilitas laboratorium dan studio, perpustakaan yang lengkap, dan infrastruktur yang mendukung seperti listrik, internet, dan transportasi.
Oleh karena itu,Ia menyarankan hal yang perlu dilakukan sebelum merubah jam belajar siswa, yakni perlu melakukan suatu studi analisis yang cermat dan melibatkan semua stakeholder untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan mempengaruhi kualitas pendidikan secara negatif.(mnt)