WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Harapan Perubahan Gedung Sekolah SMP N 5 Amabi Oefeto Perlu Miliki Gedung Belajar yang Layak

Metronewsntt.com 24-02-2023 || 15:42:18

Potret kondisi sekolah SMP N 5 Amabi Oefeto yang beratap daun dan berlantai tanah (Foto Istimewa Tim Polsek Kupang Timur )

Metronewsntt.com, Oelamasi-Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan tentunya perlu didukung dengan sarana bangunan pendidikan yang layak. Karena kehadiran sebuah bangunan  sekolah yang layak membuat anak-anak  bisa  merasa aman dan nyaman dalam proses belajar bagi siswa-siswi dan mengajar bagi para guru.


Namun kenyataan, masih ada bangunan sekolah yang tidak layak  misalnya masih beratap daun dan berlantai tanah. Hal demikian dirasakan oleh   63 siswa  yang mengenyam pendidikan di SMP Negeri 5  yang berlokasi di Dusun 3 Desa Fatute, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.


Sekolah Satu Atap (Satap) yang dibangun melalui swadaya masyarakat sejak 2017 ini, telah meluluskan kurang lebih 39 siswa selama tiga tahun terakhir,   dan sekarang akan diikuti lagi 18 orang siswa yang akan tamat dari sekolah tersebut.


Para pengelolah dan pelaku pendidikan terus menaruh harapan perubahan dari pemerintah dalam hal ini dinas terkait guna bisa  membantu  sebuah bangunan ruang belajar yang layak bagi proses belajar dan mengajar, terkhusu bagi anak-anak  yang saat ini  mengenyam pendidikan di sekolah itu.
"Sekolah ini merupakan sekolah Satap yang defakto sudah memiliki  ijin operasional dan NPSN, dan juga  untuk lahannya sudah ada  surat pelepasan hak  tanah," kata Kepala Sekolah SMP N 5 Amabi Oefeto,  Sepriana Saefatu , S.Pd saat dikonfirmasi media, Jumat (24/2).


Secara data, Saefatu menjelaskan jumlah guru  yang mengabdi di sekolah ini sebanyak 13 orang, yang terdiri dari PNS 3 orang, guru kontrak daerah 1 orang, guru honor  sebanyak 7 orang , dan pegawai administrasi 1 orang. 


"Untuk jumlah peserta didik berjumlah 36 orang yang terbagi dalam kelas 7: sebanyak 13 orang, kelas 8  sebanyak  5 orang dan kelas 9  sebanyak 18 orang."
Sedangkan untuk jumlah  ruang belajar  sebanyak 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor .

"Berkaitan dengan sarana pendukung berupa meja kursi kami baru saja lakukan pengadaan melalui dana BOS , yakni meja sebanyak  10 buah,  kursi  plastik sebanyak 10 buah (untuk guru),  dan  untuk siswa meja  kursi  yang baru ada 5 kursi kayu dan 5 meja kayu, sementara  kursi dan meja yang lain merupakan  pinjaman dari SD, walau hemat kami kursi  dan meja tidak layak pakai," tuturnya.


Ia berharap, adanya perhatian dari pemerintah dalam hal dinas terkait guna bisa membawa suatu perubahan dalam  membantu  mendapatkan sebuah  pembangunan ruang belajar yang layak bagi anak-anak di sekolah ini.(mnt)

 


Baca juga :

Related Post