Pedagang cabai Aren Yohanes sementara melayani pembeli di Pasar Oesao, Rabu (22/2/223) pagi
Metronewsntt.com, Oelamasi-Sejumlah harga komoditi bahan dapur di pasar tradisional Oesao Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang melambung.
Untuk kondisi harga cabai di pasar tradisional Oesao mengalami kenaikan cukup signifikan hingga Rp 150 ribu per kilogram (kg) . Kenaikan harga tersebut salah satunya dipicu pasokan cabai merah dari beberapa wilayah untuk pedagang di Pasar Oesao yakni Bena dan Atambua yang cenderung kurang lantaran faktor kondisi jalan di Takari yang mengalami longsor dan ditambah adanya peralihan musim tanam oleh petani untuk persawahan diwilayah Oesao dan sekitarnya.
" Dalam sepekan terakhir kondisi harga cabai merah mengalami kenaikan, yakni untuk ukuran timbangan per kilogram Rp. 150 ribu, dan untuk ukuran blek Rp. 50 ribu, sedangkan untuk ukuran blek kaleng susu kecil dengan harga Rp. 20 ribu," kata salah satu pedagang cabai merah , Aren Yohanes yang sehari-hari berdagang cabai dan sayuran-sayuran di Pasar Tradisional Oesao, Rabu (22/2).
Aren dalam berbicang bersama media ini mengaku, pasokan cabai saat ini yang di dapat lebih banyak dari wilayah Amarasi.Sehingga kondisi harga mengalami kenaikan.
"Memang pasokan cabai dari Amarasi juga tidak terlalu banyak sehingga harga kurus cukup melabung," ujar Aren
Selain cabai merah, Aren mengatakan kenaikan harga juga terjadi pada sayur mayur yakni tomat per ember yang biasanya Rp. 50 ribu hingga Rp. 30 ribu kini naik menjadi Rp 80 ribu sampai Rp. 95 ribu per ember kecil.
"Dengan kenaikan harga tomat ini maka secara harga eceran kami menjual dalam satu kresek (kantong plastik-red) empat (4) atau lima (5) buah dengan harga Rp. 5 ribu," kata Aren.
Sementara itu terpantau di lokasi pasar ditingkat pedagang kenaikan juga terjadi sayur putih dan kangkung yakni untuk sayur putih dijual dengan harga tiga ikat Rp. 5 ribudan untuk sayur kangkung Rp. 5 ikat Rp. 5 ribu.
"Harga sayur putih kami jual dengan harga tiga ikat Rp. 5 ribu dan untuk sayur kangkung lima ikat dengan harga Rp. 5 ribu," kata salah satu pedang sayur musiam, Sonya Naijuf.(mnt)