Potrret kilas balik kepedulian legislator Gerindra saat Badai Seroja April 2021
Metronewsntt.com, Kupang- Peristiwa alam berupa badai Seroja yang terjadi pada April 2021 lalu, masih menyisahkan sebuah kisah cerita yang haru bagi legislator Gerindra Rikardus Outniel Yunatan.
Rikardus Outniel Yunatan yang ditemui dikediamannya mengisahkan malam 4 April 2021 sekitar pukul 22.00 Wita telpon seluler miliknya berdering dan mndapat info dari salah satu warga yakni Yanto Mbuli bahwa ada sekitar 300 pengungsi di gereja GMIT Elim Lasiana.
Berdasarkan info tersebut tanpa pikir panjang dirinya bersama kedua anaknya bergegas ke lokasi penampungan.
Namun dalam perjalanan dirinya bersama salah satu anaknya juga salah seorang dokter menyempatkan diri untuk mampir belanja kebutuhan makanan dan minum dalam jumlah yang adanya.Pasalnya saat itu banyak kios maupun swalayan yang tutup. " Waktu itu kami cuma dapat membeli makanan ringan 3 dus, masker 600 pcs dan minuman air kemasan gelas sedapatnya," tuturnya, Senin (4/4).
Dalam perjalan diri bersama kedua anaknya yang mengendarai mobil bersama bahan makanan seadanya dituntun oleh seorang warga yakni Yanto alias Ato dengan menggunakan sebuah sepeda motor trail miliknya dengan melewati berbagai rintangan baik itu pohon yang tumbang , tiang listrik jatuh, serta ditambah beberapa ruas jalan yang dilalui sudah banjir.
"Perjalanan menuju lokasi penampungan waktu itu dalam kondisi gelap gulita.Namun puji Tuhan dengan niat baik dan ketulusan serta fokus dengan situasi yang terjadi banyak halangan disertai beberapa seng rumah yang beterbangan akibat hujan dan angin kecang kami sampai di lokasi geraja Elim yang berada di Kelurahan Lasiana dengan selamat," jelasnya.
Disaat sampai di lokasi dengan dengan kondisi badai hujan dan angin yang begitu deras, sempat bertemu Kapolsek kelapa Lima dan salah satu pengurus majelis gereja setempat. " Dengan tidak perpanjang kata usai bertamu dengan Kapolsek serta pengurus jemaat kami
langusng membagi bantuan dan beras untuk kebutuhan makanan bagi mereka yang ditampung di gereja tersebut," kata anggota Komisi II DPRD Kota Kupang tersebut.
Kondisi yang terjadi lokasi penampungan warga saat itu kesulitan alas tidur, sehingga dengan adanya rasa kepedulian dirinya berusaha mendatangkan nya,namun mobil bantuan pengangkut alas tidur (Karpet dan tikar ) tersebut terjebak di daerah Dutalia karena badai makin besar.
"Beberapa saat berada di pengungsian, tepat sekitar pukul 02 Wita, saya berpamitan pulang ke rumah, walaupun kondisi badai hujan dan angin masih bertambah deras.Kepulangan kami dari lokasi pengusian juga masih di kawal Yanto memggunakan motornya," ungkapnya.
Puji Tuhan perjalanan pulang kami tiba dengan selamat.Dan berjaga jaga dalam rumah.Karena saat itu memuncaknya badai Seroja pukul 3.00 subuh Wita. Keesokan pada tanggal 5 April 2021 kami kembali mengikuti aksi membantu pembersihan lingkungan, serta selanjutnya lakukan kegiatan penyaluran bantuan sembako serta bantuan air minum bagi mereka yang terdampak badai seroja," tutupnya.
Sementara itu Sekretris BPP HRG Jemaat Elim Lasiana yang juga selaku penatua , Getruida Tupa mengaku, badai seroja yang terjadi April 2021 banyak warga yang harus mengungsi ke tempat yang aman guna menyelamatkan diri.
"Badai seroja ada sekitar 300 lebih warga yang diungsikan ke lokasi yang paling aman, sehingga gereja Elim sebagai salah satu tempat penampungan bagi mereka," katanya.
Ia mengaku, kondisi warga yang diungsikan waktu itu digereja Elim rata-rata tidak membawa satu apa pun sehingga mereka tidak dapat berbuat apa-apa.Namun puji Tuhan dengan kondisi tersebut ada cukup banyak perhatian dari mereka yang memberikan bantuan baik kepolisian maupun anggota dewan.
"Saya sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh mereka bagi warga jemaat yang mengungsi ke gereja Elim waktu Seroja itu," katanya.
Ia mengaku, degan kondisi tersebut ada perhatian dari wakil rakyat guna memenuhi akan kebutuhan makan dan minum bagi mereka.Karena ada warga yang sudah dari pagi mengungsi bersama kelurga mereka di gereja Elim. "Rata mereka yang mengungsi ada warga yang berada di daerah dekat pesisir pantai," tutupnya.(mnt)