potret para ibu-ibu rumah tangga pelaku ekonomi kreatif pada kegiayan pelatihan di Hotel Naka
Oleh : Novalia E.Reliasti
Metronewsntt.com,- BERBICARA soal UMKM tentunya perlu mendapatkan dukungan dan fasilitas dari pemerintah daerah (Pemda) dan berbagai pihak untuk terus berkembang. Pasalnya, UMKM juga merupakan bagian terpenting dalam menyediakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat perlu mendapat pelatihan dan bimbingan secara baik bagi mereka.
Berlandaskan hal tersebut Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pariwisata (Dispar) setempat belum lama ini mengadakan pelatihan kuliner bagi pelaku UMKM berbasis ekonomi kreatif (Ekraf). Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 pelaku usaha kuliner yang bergerak pada pengolahan keripik pisang yang beelangsung di Hotel Naka Kupang,.
Kegiatan pelatihan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang pariwisata terutama sub sektor kuliner, dibuka oleh Aissten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH. dengan didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M.D. Getha, S.T, M.M tersebut menghadirkan dua pemateri yakni Ir. Rikardus O. Yunatan selaku Pemerhati UMKM dan Ursula Dando selaku pemilik UMKM Maika.
Turut hadir dalam kegiatan pembukaan pelatihan ini diantarannya Kadis Kominfo Kota Kupang, Popy Baun, Kabid Disperindag Kota Kupang, dan juga Provinsi, serta ditambah para kepala bidang dan staf Dispar Kota Kupang.
Dalam kesempatan itu, melalui sambutan Pj.Walikota Kupang ,Fahrensy P. Funay, SE.M.Si yang disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega memgatakan menyambut baik penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini, karena bila dicermati secara seksama esensi dari kegiatan ini pada hakekatnya merupakan konkritisasi dari komitmen pemerintah pusat dalam menunjang kepariwisataan khususnya meningkatkan SDM pelaku usaha dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta ketrampilan dalam mengolah pangan lokal menjadi nilai ekonomis yakni keripik pisang.
"Saya juga pengemar keripik, sehingga diharapkan melalui pelatihan para ibu-ibu pelaku ekonomi kreatif nantinya dapat menghasilkan keripik yang memiliki cita rasa yang renyah dan enak,"katanya.
Untuk itu, Ignas berhara para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin sebagai wahana untuk dapat meningkatkan ketrampilan, kemampuan keanekaragaman kuliner sehingga setelah mengikuti pelatihan ini menjadi mandiri dan dapat maju dalam pengembangan usaha kuliner yang telah ditekuni.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M.D. Getha, S.T, M.M berharap para peserta dapat mengikuti secara baik kegiatan ini melalui materi dan praktek pengolahan yang akan disampaikan oleh para narasumber melalui materi nantinya.
"Pelatihan ini untuk menambah kemampuan serta ketrampilan yang akan diaplikasikan pada bidang usaha yang digelutinya yang pada akhirnya menghasilkan sebuah produk lokal yang bernilai ekonomis dengan produk atau hasil yang kualitas," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang , Margarita Salean melalui laporan panitia mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam program pengembangan SDM bidang pariwisata khususnya sub sektor kuliner.
Dan memberikan edukasi tentang kewirausahaan serta pengolahan kuliner yang baik dan memenuhi standar kesehatan.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari pelaku usaha kuliner yang merupakan penerima bantuan berupa paket peralatan pengolahan keripik dari program kegiatan sub koordinator akses permodalan Dinas Pariwisata Kota Kupang.
Jaga Stabilitas Perputaran Uang di Daerah
Fransiscus Go, seorang pengusaha asal Timor yang berkiprah di ibukota Jakarta, mewacanakan pemberdayaan ekonomi mikro, kecil, menengah, guna menjaga stabilitas perputaran uang di daerah, dengan mengandalkan tingkat partisipasi pelaku ekonomi, dan pemanfaatan produk lokal sebesar – besarnya.
Untuk itu, kata Frans Go, pemerintah daerah melalui sejumlah SKPD terkait, mendukung upaya pemberdayaan sesuai tupoksinya masing – masing dan melakukan pendampingan finansial, pendampingan produksi dan kemasan, pendampingan pemasaran.
Pemerintah daerah bisa melakukan kegiatan kemudahan regulasi dan evaluasinya, guna memacu akselerasi peningkatan usaha UMKM daerah. Diperlukan upaya – upaya dan terobosan kreatif untuk menciptakan produk unggul daerah, sebagai wujud nyata keaktifan UMKM daerah tersebut. Peran pemerintah daerah ialah memacu dan menciptakan sentra – sentra UMKM unggul, untuk dikembangkan lebih baik lagi. Dalam hal ini, pemerintah daerah bisa melakukan kewenangan intervensinya,” sebut Frans Go.
Dia menambahkan, UMKM digiatkan mulai dari level desa sebagai lingkup terkecil, sekaligus ujung tombak. Desa dipacu untuk menjadi desa mandiri yang giat dalam ekonomi. Penting sekiranya kepala desa dan jajarannya untuk melihat dan mengembangkan potensi di desa tersebut, sehingga menjadi produk lokal unggulan. (****)