Para atlet TI Kota Kupang bersama para pelatih pose berama.Ketua TI Kota Kupang, Yeskiel Loudoe belum.lama ini
Metronewsntt.com, Kupang- Pengurus Daerah (Pengda) Taekwondo Indonesia (TI) Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan 11 atlet untuk siap berlaga di Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) 2023.
Asisten pelatih Sabeum Filemon Alfredo Nuga dengan dampingi manager pelatih, Sabeum Marcel Y. Eoh dan Pelatih kepala, Edi B. Blegur kepada media terkait kesiapan atlet, Filemon Nuga menjelaskan, secara kesiapan atlet 100 persen siap untuk berlaga di BK pada PON 2023. Dan untuk Taekwondo Indonesia NTT untuk BK PON tahun ini menyiapkan 11 orang atlet yang terdiri 4 orang putra, dan 7 orang putri.
"Pada BK PON kami memyipakan 11 Atlet yang terdiri dari Kota Kupang 6 orang, Kabupaten Kupang 1 orang, Kabupaten TTU 2 orang , dan Kabupaten Belu sebanyak 2 orang. Sesuai rencana para atlet ini akan siap berangkat pada tanggal 25 Oktober 2023 nantinya," kata Filemon Nuga , Rabu, (18/10/2023) dilokasi kegiatan.
Dalam ksempatan yanga sama pelatih kepala, Edi B. Blegur menambahkan, sebanyak 11 atlet yang siap mengikuti babak kualifikasi PON ini dalam proses seleksinya sudah dilakukan sejak awal Juli 2023, melalui beberapa tahap seleksi yang dilakukan diantara seleksi fisik dan seleksi teknis.
" Atlet-atlet yang kita persiapkan semua ini sudah diseleksi dari tahun kemarin lewat beberapa kejuaraan-kejuaraan yang bersifat open turnamen,dan juga kejuaraan-kejuaraan lain yang diselenggarakan provinsi secara langsung diantaranya kejuaraan taekwondo yang berlangsung d Kajati NTT, POPDA atau pekan olahraga pelajar daerah yakni pekan olahraga provinsi." katanya.
Dan Atlet-atlet yang direkrut ini semuanya atlet yang menang dalam berbagai kejuaran yang telah digelar dengan meraih medali emas " Kita mengambil para atlet yang siap di BK PON dengan dasar juara dengan mendapatkan medali mas pada setiap kejuaraan yang digelar," ujarnya.
Dan dalam proses seleksi ini, jelas Edi Blegur dilakukan menggunakan metode yang sudah sering digunakan oleh Dispora dan yang sudah sering dipakai oleh KONI Kota yakni untuk fisik dimulai dari seleksi tahap kekuatan, kecepatan, daya tahan. "Metode ini yang kita pakai dalam seleksi fisik sejak Bulan Juli," lanjutnya. Dari seleksi teesebut selanjutnya proses pembinaan fisik bagi mereka terus dibina lagi ditingkat pengurus cabang masing-masing. Seperti di kota diwadahi kota dan juga di kabupaten asal mereka.
Setelah pembinaan fisik, tambahnhnha mereka kembali diikutsertakan dalam kejuaraan yang digelar seperti Liliba Cup I yang belum lama ini untuk dilakukan proses seleksi secara teknis.
"Atlet-atlet yang kita ambil dari tiga kejuaraan kemarin itu kami melakukan seleksi lagi dengan melihat hasil fisik paling tertinggi yang diambil secara teknis yang menang atau juara dengan menggunakan sistem PSS ," ujar Edi Blegur.
Edi Blegur mengakui, semua tahapan demi tahapan dalam proses hingga penyaringan dan memilih para atlet terbaik masih banyak keterbatasan baik sisi waktu yang sangat mepet dan juga anggaran pada Cabor taekwondo. Tetapi Puji Tuhan, apa yang menjadi harapan bersama semua bisa tercapai baik dengan menghasilkan 11 atlet terbaik yang siap memgikuti BK PON 2023.
Untuk itu, Edi Blegur meminta dukungan dan doa dari masyarakat NTT, sehingga dalam pertandingan nantinya anak-anak bisa bertanding secara baik dalam mengharumkan nama NTT di ajang nasional hingga lolos di ajang PON pada tahun depan nanti.
" Kami juga berharap adanya perhatian pemerintah kiranya bisa memfasilitasi semaksimal mungkin melalui semua keterbatasan yang ada. Sebab bicara prestasi hari ini kalau tidak didukung dengan finansial yang baik pasti kita tidak bisa berharap lebih dari itu," ujar Edi Blegur.
Namun tambah Edi Blegur sebuah impian pasti ada untuk meloloskan sebanyak-banyak atlet NTT dalam Cabor tekwondo ke PON 2024. Karena berapapun yang lolos itu sudah maksimal dari sebuah harapan dan kebanggaan bersama.. (mnt)