WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Benahi Pendidikan, Investasi Atasi Kemiskinan

Metronewsntt.com 05-09-2023 || 15:29:47

Pose bersama

Metronewsntt.com, Jakarta- Berbicara soal kemiskinan masih  menjadi perhatian serius . Untuk itu salah satu hal yang perlu  dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

" Untuk mengentaskan kemiskinan di NTT, dari kacamata saya, masalah pendidikan harus dibenahi. Dengan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan cakap, tentu ini sesuatu yang diperlukan dalam membangun NTT lebih baik lagi ke depan. Katakanlah program pendidikan itu sebuah investasi jangka panjang," kata  putra NTT,  Fransiscus Go pengusaha sukses asal Timor yang berkiprah di Jakarta dalam perbincangan santai bersama media ini beberapa waktu lalu.
Pemerhati masalah ketenagakerjaan ini lalu membeberkan sejumlah program pendidikan yang bisa diterapkan di NTT. Misalnya, kata Frans Go, bantuan kepada siswa kurang mampu namun berpretasi, mendorong pendidikan vokasi, membangun sekolah kejuruan berbasis boarding school, memberikan insentif kepada para guru - guru berprestasi untuk menempuh jenjang yang lebih tinggi, serta bantuan fasilitas agar mereka yang tidak mampu bisa ikut belajar secara virtual. "Dan yang tak kalah pentingnya adalah, ikut melibatkan pihak swasta dalam mendorong kemajuan pendidikan di NTT, sehingga pengentasan kemiskinan dapat kita wujudkan," tambah Frans Go. 

Selain itu, meningkatkan angka partisipasi pendidikan warga, ujar Frans Go, perlu didorong. Pasalnya, program - program ini berkaitan dengan gatra lainnya. "Seperti bidang ekonomi, pariwisata dan ketenagakerjaan. Pemerintah NTT harus benar - benar menyiapkan SDM yang handal untuk pengembangan sektor - sektor ini, jika masalah kemiskinan mau dientaskan," sebut Frans Go. 

Dia lalu mengilustrasikan kemiskinan dan ketertinggalan NTT dari provinsi lainnya di Indonesia. "Sedih juga ya kalo merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT. Kalo bicara kemiskinan, NTT di posisi ketiga nasional. Kalo bicara mutu pendidikan, posisi NTT berada di 30 besar. Sungguh sebuah ironi. Dan ini sudah berlangsung puluhan tahun. Ibarat kereta api, jika kita menghendaki gerbong - gerbong seperti kemiskinan, mutu pendidikan yang rendah, ketertinggalan infrastruktur, ekonomi, hingga masalah ketenagakerjaan, hanya bisa tertarik bila lokomotifnya handal dan cakap. Itulah, kenapa masalah pendidikan mesti dibenahi," pungkas Frans Go. 

Frans Go menambahkan, untuk menjadikan pendidikan berkualitas ini tentunya  peran semua stakeholder pendidikan harus terlibat semua, dan bukan hanya menjjadi tanggungjawab pemerintah. (mnt/*)


Baca juga :

Related Post