WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Rikardus Outniel Yunatan Dapat Apresiasi Saat Ujian Hasil Tesis pada Program Magister Menejem di FEB Unwira Kupang

Metronewsntt.com 17-12-2022 || 21:07:59

Pose bersama

Metronewsntt.com, Kupang- Anggota DPRD Kota Kupang, Rikardus Outniel Yunatan mendapat apresiasi yang baik dari Tim penguji saat beliau maju ujian seminar Hasil Tesis pada  program Magister  Manajemen di FEB Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, pada Sabtu  17/12/2022.


Dalam ujiannya itu, hasil penelitian yang disajikan Rikardus Outniel Yunatan  melalui sebuah model yang luar biasa, yakni beliau menggunakan Employee Engagement sebagai variabel yang Memoderasi pengaruh pendidikan, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada sebuah Perusahaan UMKM di Kota Kupang. Karena  itu dosen penguji 1 yaitu Dr. Agapitus Hengki Kaluge dan dosen pembimbing 2 yaitu Dr. M.E. Perseveranda dan dosen pembimbing 2 Dr. Henny A. Manafe  mengatakan bahwa variabel Employee  Engagement sebagai variabel moderasi  merupakan hal baru  dan belum banyak diteliti oleh peneliti sebelumnya pada Prodi Magister Manajemen.


Dosen pembimbing 2- Henny Manafe memberikan  Proficiat buat Pak Rikardus yang juga sebagai seorang anggota dewan dan ditambah dengan usianya, namun semangat untuk kuliah masih sangat tinggi.


Pak Rikardus mampu mengikuti semua arahan dan  masukan dari tim Pembimbimg, walaupun pembimbing 1 pak Rikardus berada di Bogor yaitu Prof. Vincent Gaspersz.


Lebih lanjut Henny Manafe selaku pembimbing 2 memgatakan bahwa,  bagi calon peneliti yang akan datang dapat memiliki inovasi baru dengan meneliti variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti terdahulu seperti yang telah dilakukan oleh Pak Rikardus.


Sementata itu, dosen penguji I, Dr.Agustinus H. Kaluge mengatakan,  dengan judul penelitian yang ada  sangat menarik dan ada ke baruannya /Noveltynya, dan ini menarik.


Lebih lanjut  menurut dosen penguji I ,Hengki  sapaan akrabnya  bahwa,  penelitian ini adalah penelitian  kuantitatif  tapi banyak narasi kualitatif yang diuraikan dalam penelitian ini  dan menjelaskan deskripsi yang dihasilkan. " Ya walaupun titik beratnya di kuantitatif tapi sedikit mix dengan  kualitatif," kata Hengki.


Dan yang lebih menariknya lag, lanjut Hengki  analisis yang digunakan yakni analisi SEM (Structural Equation  Modeling ) dengan SMARTPLS (Partial Least  Square),  dan juga  variabel  yang biasanya digunakan adalah  mediasi tapi   yang digunakannya  adalah variabel moderasi  sehingga ini merupakan hal yang baru.


"Dalam tren penilitian biasanya baik secara nasional dan internasional pendekatan moderasi merupakan hal yang baru,. Dan kita harus akui di NTT saya tidak tahu di kampus lain di Kupang, tapi  di kampus ini yang menggunakan moderasi baru satu satu peneliti, karena kebanyakan peneliti menggunakan mediasi," kata Hengki.


Selain itu, hal baru kedua variabel yang dipakai adalah moderasi employee engagement, dan ini juga merupakan variabel yang jarang di pakai oleh seorang  peneliti sehingga ini merupakan hal yang bermanfaat yang diteliti oleh Pak Rikardus.


"Melalui seminar hari ini kami mendapat banyak  manfaat  bahwa variabel moderasi employee engagement mampu membuat penguatan-penguatan dari variabel bebas yang sebelumnya di moderasi tidak berpengaruh, secara signifikan,  tapi setelah variabel bebas yakni disiplin dan kompensasi  di moderasi memiliki pengaruh yang sangat signifikan . Sehingga hal bermanfaat ini  yang perlu ditiru bukan saja pada perusahan  akan tetapi semua lembaga yang mempekerjakan karyawan dalam meningkatkan sebuah kinerja perlu adanya moderasi salah satunya yakni employee engagement," jelas Hengki.


Ditambahkannya, employee engagement adalah salah satu faktor yang penting  dan diperhatikan demi menjaga kestabilan kesuksesan perusahaan. Apa itu employee engagement dan mengapa demikian? Tidak dapat dipungkiri, di balik kesuksesan  sebuah perusahaan ada kinerja para karyawan yang berdedikasi di baliknya.


"Berkaitan dengan peningkatan sebuah  kinerja sebuah  perusahan  tentunya moderasi sangat perlu," kata Hengki.


Oleh karena itu, Hengki berharap  hal-hal seperti baru perlu dibudayakan atau dibentuk satu atmosfir para mahasiswa dalam meneliti dilembaga ini. Meneliti bukan sekedar mencari sebuah kelulusan.Tetapi membuat sesuatu hal yang baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama nusa dan bangsa, serta bermanfaat dan kontribusi bagi  dunia keilmuan yang sekarang ini.


" Kampus bukan sekedar sebagai menara gandin tapi kampus yang dimiliki oleh publik,"  pesan Hengki.. (mnt)


Baca juga :

Related Post