WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Manfaatkan Pangan Lokal, 20 IRT di Desa Oebelo Olah Ubi dan Pisang Jadi Makanan Modern

Metronewsntt.com 25-03-2022 || 13:27:06

Pose bersama

Metronewsntt.com, Oelamasi- Dampak Covid-1 telah membawa pengaruh pada perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan ekonomi dan masyarakat.Hal ini tentunya dibutuhkan peran aktif semua pihak dalam memberikan perhatian dalam menunjang perekonomian masyarakat terutama ekonomi keluarga.


Berkaitan dengan kondisi tersebut, Kamis (24/3/2022) Lembaga Rumah Perempuan Kupang dengan dukungan dari FAMM Indonesia menggelar kegiatan pengolahan dan strategi Pemaran  pangan lokal dengan komunitas Peduli Perempuan dan Anak.


Kegiatan yang berlangsung di Desa Oebeo dengan di ikuti sebanyak 20 orang ibu rumah tangga (IRT) yang tergabung dalam komunitas Peduli Perempuan dan Anak Desa Oebelo  melakukan pengolahan bahan lokal kripik pisang dan ubi dalam berbagai variasi rasa yakni rasa Karamel, Balado, Salju dan rasa  Original.


Penanggungjawab program  Theresia Siti dari Rumah Perempuan Kupang yang dikonfirmasi, Jumat (25/3) menuturkan kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok perempuan dalam pengolahan pangan lokal.


Selain itu juga, lanjutnya kegiatan ini juga bagian dari mengasah kemampuan wirausaha kelompok perempuan dalam mendukung ekonomi keluarga.


"Ia berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong semangat dari para komunitas Peduli Perempuan dan Anak Desa Oebelo dapat terus melakukan pengembangan dalam pengolahan akan bahan lokal yang ada menjadi sebuah model dalam kemasan yang bernilai ekonomi untuk dapat meningkatkan sedikit ekonomi keluarga," katanya.


Sementara itu, Odi Nitsae salah satu peserta mengatakan, kegiatan ini sangat membantu ekonomi keluarga.Pasalnya, dengan kondisi pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi ekonomi keluarga.


"Kegiatan ini sangat positif dalam membantu ekonomi keluarga, karena kebanyakan keluarga dari kami yang berada di komunitas Peduli Perempuan dan Anak Desa Oebelo bekerja sebagai buruh kasar," katanya.


Ia berharap melalui kegiatan ini nantinya kedepan ada perhatian akan pemasaranya, sebab saat ini sistim pemasaran masih belum terlalu bagus karena masih dilakukan dengan mempromosikan lewat medsos.(mnt)

 


Baca juga :

Related Post