WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Festival Desa Binaan Bank NTT di Desa Mata Air Mulai Dinilai Tim Juri

Metronewsntt.com 12-06-2021 || 12:48:43

Tim juri dengan didampingi kepala cabang Bank NTT sementara melalukan penilaian pengembangan sistim digital di pasar baru Oetete Desa Mata Air

Metronewsntt.com, Oelamasi- Festival Desa Binaan Bank NTT di Kabupaten Kupang mulai masuk tahap penilaian.Pada Sabtu (12/6), dewan juri dari Bank Indonesia (BI) mulai melakukan penilaian.


Desa binaan Bank NTT cabang Oelamasi adalah pasar baru Oetete, Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.


Kepala cabang Bank NTT cabang Oelamas, Maria J.D. Samalelo kepada wartawan, Desa binaan Bank NTT Oelamasi memilih Desa Mata Air lebih pada pasarnya, sebab dilihat merupakan sektor strategis dalam pengembangan transformasi digital sehingga pasar ini dipilih sebagai pilot project untuk mendukung digitalisasi di NTT  terutama dalam sistim pembelanjaan online.


"Kita ketahui selama sistim transaksi yang dilakukan warga sistim offline atau fisik sehingga melalui sistim digitalisasi ini sebagai upaya pencegahan Covid-19 saat ini," katanya.


Oleh karena itu, lanjutnya perbankan mengajak masyarakat melalui program digitalisasi adalah  transmasi dari proses transaksi offline ke online  atau digiatalisasi seperti  QRIS yang saat ini diterapkan bagi pedagang di pasar baru oetete.


"Pasar baru Oeteta dipilih karena pasar ini baru dibentuk pada bulan Maret lalu, sehingga sesuai arahan bapak desa  kita mulai star dari nol guna lebih membuming," lanjutnya. Untuk itu sesuai target desa binaan Bank NTT Oelamasi melalui aplikasi digital ini akan  diterapkan pada semua pedagang di lapak ini. Tetapi semua butuh proses, karena dengan ada sistim digitalisasi yang telah  fasilitasi di beberapa titik  akan dikembangkan ke semua pedagang yang ada dilapak pasar baru Oetete. Program ini bukan berakhir setelah penjurian tapi masih berlanjut, sehingga diharapkan semua  pedagang dilapak ini dapat menggunakan QRIS sesuai target dari Bank NTT yang saat ini  dilakukan melalui festival desa binaan Bank NTT.


Sementara itu,  tim Juri dari Bank BI, Andre Asa mengatakan, sabagai juri melihat ada sinergistas yang luar biasa dari pihak desa dan  Bundes serta kehadiran dari Bank NTT merupakan suatu terobosan yang luar biasa sebab tantangannya akan berbeda jika membentuk suatu ekosistim ekonomi  dengan tempat lain yang sudah terbentuk" beda, " Saya patut memberikan  apresiasi, karena lokasi ini sudah ada  pertimbangan dari bapak desa secara baik. Sebab dalam mengedukasi masyarakat menggunakan QRIS ini menjadi kredit poin. Kami dari Bank Indonesia sangat mendukung langkah dari digitalisasi ini," lanjutnya. Diketahui saat ini kondisi daerah ini masih diperhadapkan dengan pandemi Covid-19,  dan bagaimana aktifitas ekonomi tetap hidup namun tetap mematuhi Prokes, sehingga dengan  adanya QRIS hal yang luar biasa dalam   menjembatani transaksi ekonomi antara penjual dan pembeli bisa beraktifitas dengan aman.


Untuk itu, tambahnya  Bank Indonesia sangat mendukung sekali,  karena melalui QRIS merupakan salah satu sistim yang dipersipakn untuk menjebatani transaksi ekonomi.Ketika  uang  masih dijadikan salah media menularkan Covid maka dengan QRIS bisa dapat bertransaksi secara aman dengan besaran jumlah  berapa pun yang sangat nyaman dan aman.


" Ini merupakan tantangan bagi Bank NTT dalam  mengedukasikan prodak Bank NTT untuk bisa diterima baik itu simpanan maupun pinjaman. Adanya desa binaan ini maka semua potensi ekonomi yang ada didesa mata air bisa disenergitaskannya," tutupnya.


Sedangkan Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk mengaku, lokasi pasar baru Oetete ini merupakan perkembangan sektor ekonomi yang dikembangkan pasca badai seroja guna bisa bangkit perekonomian masyarakat terutama pelaku usaha.


" Saya beraharap kedepan dengan ada kerjasama yang baik  dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat  untuk bisa bertransaksi secara digital melalui QRIS dan juga membiasakan masyarakat untuk bisa menyimpan uang dengan baik. Secara jumlah pedagang di pasar sebanyak 72 orang pedagang dengan aktifitas satu minggu satu kali, namun kebutuhan akan dari masyarakat akan sayur mayur  tinggi maka dibuka setiap hari," tutupnya.(mnt)


Baca juga :

Related Post